“Syukur bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Memang kalah, tetapi saya sudah berjuang semaksimal mungkin. Saya sudah menerapkan berbagai macam cara dan strategi di lapangan. Tadi dalam pertandingan itu saya dan lawan sudah mengadu semuanya di lapangan. Baik dari teknik, fisik, dan strategi permainan,” ungkap Ginting, dikutip dari keterangan tertulis PBSI, Jumat.
Lebih lanjut, Ginting menilai bahwa kunci lawan bisa menang adalah di gim ketiga. Menurutnya, lawan bisa lebih memegang kendali permainan dari awal. Saat memimpin, Ginting menilai lawan juga lebih cepat dalam menerapkan perubahan pola.
“Dari awal memang pertandingan demikian ketat. Kami berdua lebih mencoba di pola dan strategi masing-masing. Sayang di gim kedua saya banyak mati-mati sendiri. Tadi meski ketinggalan di gim kedua, saya tetap berusaha untuk terus menerapkan pola permainan untuk persiapan menghadapi gim ketiga,” jelas tunggal putra peringkat dua dunia tersebut.
Baca juga: Rinov/Tari persiapkan diri menuju Kejuaraan Dunia usai Australian Open
“Gim ketiga, lawan memang bisa lebih mengontrol permainan dari awal. Dia terus mencoba membawa saya ke tempo permainannya. Saya sebenarnya bisa meladeni dan malah bisa dapat poin. Tetapi harus diakui, lawan memang sudah memegang kendali permainan,” imbuhnya.
Sementara itu, Indonesia menurunkan empat wakil di babak perempat final Australian Open 2023. Sebelumnya, pasangan ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas kalah dari wakil China Cheng Xing/Chen Fang Hui dengan skor 16-21, 16-21.
Pasangan ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan kalah dari wakil Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi melalui dua gim langsung 6-21, 16-21. Sementara, ganda putra lainnya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menghadapi pasangan Korea Selatan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae.
Baca juga: Pram/Yere segera alihkan fokus ke China dan Hong Kong Open
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023